Pages

Jumat, 27 Desember 2013

MAKALAH KONSEP DASAR KOMUNIKASI



BAB  1
KONSEP DASAR KOMUNIKASI
1.    Pengertian                                                     
         Komunikasi berasal dari kata lati “communicare atau Communis”  yang berarti sama atau menjadikan milik bersama.bila suatu sistem atau sumber mempengaruhi yang lain dengan mengolah pemakaian isyarat-isyarat pilihan yang dapat diteruskan melalui saluran yang menghubungkan kedua belah pihak. Selanjutnya komunikasi sebagai suatu seni untuk menyampaikan informasi, ide-ide dan sikap-sikap dari seorang kepada orang lain. Dalam komunikasi ada 4 unsur yang terkandung didalamnya yaitu:
1.      Sumber informasi (komunikator)
2.      Pesan
3.      Penerima pesan
4.      Alat/media pengirim pesan.
     Sumber adalah pengirim pesan yang disebut dengan komunikator. Pesan yang disampaikan oleh sumber dapat berupa informasi, sikap, ide, opini atau pendapat.

1.      Komunikasi sebagai proses sosial

       Komunikasi adalah sebuah interaksi yang terjadi antara dua orang atau lebih yang terjadi dalam suatu proses. Jika menginginkan komunikasi yang dilakukan tidak macet ditengah jalan, maka seorang komunikator hendaknya mencermati proses setiap langkah komunikasi.


2.      Makna pesan dalam komunikasi

           Makna adalah arti yang terkandung dalam sebuah pesan. Kekaburan sebuah makna dalam suatu pesan atau kata dapat dikurangi dengan jalan melihat cara pemakaian kata itu atau konteks suatu kalimat. Kata ‘bisa’ misalnya, mungkin tidak diiringi makna sebelumnya atau mungkin sejak semula sudah memiliki makna. Jadi manusia bisa memberikan makna pada kata tersebut atau bahwa kata tersebut telah memiliki makna bawaan. Makna dari sebuah bisa merupakan kekhasan suatu daerah atau warisan leluhur sehingga makna tersebut disepakati penggunaannya. Penggunaan makna kelihatannya tidak mudah, hal ini disebabkan karena beberapa faktor yaitu:
1.      Makna dalam suatu kalimat mungkin berbeda tergantung konteks budaya ataupun penggunaan kalimat tersebut.
2.      Makna dalam suatu kata atau kalimat tergantung dari perbedaan isyarat dalam satu pristiwa tertentu.
3.      Makna yang diberikn tidak kekal.

4 . Jenis-Jenis Makna
            makna yang ditangkap seseorang merupakan balasan terhadap pesan yang disampaikan. Pesan terdiri dari kata ,symbol,isyarat. Makna muncul dari sebuah pesan, pesan atas penapsikan isyarat atau symbol yang bersangkutan. Misalnya kata “jatuh”, di interprestasikan “jauth dari pohon” atau “jatuh bangkrut”.
Lawrence dan sharam (1917:113) menyebutkan jenis-jenis makna adalah sebagai berikut :
1.      Makna sebagai balasan pesan
Makna dapat mincul dari suatu peristiwa yang dialami secara rohaniah. Isyarat rohaniah dapat di hubungka dengan perasaan hati yang menyenangkan atau sebaliknya hati yang sedang bergejolak. Takut misalnya, merupakan balasan dari isyarat rohaniah yang ditandai dengan otot menegang, keringat dingin mengalir.
2.      Makna penegas dan makna tambahan
Makna penegas adalah mengenali, menunjuk dan memisahkan sesuatu secara tegas. Contoh, kursi adalah bukan meja. Jadi isyarat dari masing-masing objek ini (kursi dan meja) mononjolkan dan membedakan dari objek lainnya sedangkan makna tambahan adalah interpretasi seseorang terhadap suatu peristiwa atau benda atau objek.
3.      Makna sebagai jalinan hubungan pikiran (asosiasi)
Makna muncul sebagai hubungan antar pikiran dengan peristiwa atau keadaan. Contoh, perasaan takut muncul setelah melihat sehelai kain putih berkelebat di malam hari pada tempat yang belum akrab pada kita.
5 . memberikan dan menerima umpan balik
Setiap kali kita berkomunikasi  kita berusaha mencari tanggapan dari pasangan komunikasi. Tanggapan ini sebagai umpan balik dari pesan yang kita sampaikan. Apakah pesan tersebut sudah di terima dan dipahami sebagai mana yang kita harapkan. Komunikasi timbale balik yang efektip tergantung dari pengguna umpan balik itu dengan baik. Umpan balik dapat mengambil berbagai macam bentuk ada umpan balik verbal, ada umpan balik non verbal, ada umpan balik fakta, ada umpan balik perasaan. Setiap umpan balik itu berguna dalam proses komunikasi untuk tujuan-tujuan tertentu. Philip L.Hunsaker dan Anthony J.Allesandra (1986:76-75) membedakan umpan balik menjadi empat jenis :
1.      Umpan balik verbal
        Umpan balik verbal adalah umpan balik yang menggunakan ungkapan atau respon verbal. Dengan umpan verbal kita dapat menanyakan penjelasan tentang hal yang dikatakan orang lain kepada kita, menyampaikan tanggapan kepada orang yang diajak berkomunikasi, menentukan bagaimana langkah-langkah dan strategi dalam menyampaiikan pesan yang akurat.

2.      Umpan balik non verbal.
      Umpan balik non verbal dapat menggunakan bahasa tubuh seperti mata, wajah, sikap, badan, dan isyarat indra lainnya. Perbedaannya dengan umpan balik verbal adalah bahwa jika dalam umpan balik verbal menggunakan kata atau bahasa lisan dalam memberikan respon, tetapi dalam umpan balik non verbal memberikan respon dengan menggunakan bahasa isyarat.


3.      Umpan balik fakta
           Umpan balik ini dimaksudkan untuk mendapatkan data dan informasi dari orang yang kita ajak bicara. Jika suatu fakta pantas kita tanyakan kepada lawan bicara (komunikan), maka pantas juga kita mendengarkan dengan serius informasi tentang fakta yang dikemukakannya.

4.      Umpan balik perasaan
         Pengungkapan sesuatu yang benar, jelas dan akurat kepada orang lain sangat penting. Tanpa pemahaman yang sama tentang sesuatu yang dibicarakan tidak mungkin komunikasi itu berlanjut. Umpan balik perasaan artinya umpan balik yang diberikan kepada lawan bicara hendaknya menggambarkan perasaan yang sedang dialami. Untuk dapat memberikan respon perasaan yang akurat, maka pendengar dalam hal ini harus memahami benar apa yang harus disampaikan secara lisan dengan ekspresi atau gerakan yang menyertainya. Umpan balik perasaan mempunyai dua arah, yaitu sebagai komunikator perlu berusaha untuk memahami perasaan, emosi dan sikap orang yang berbicara dengan kita. Sebaliknya kita juga perlu menyampaikan umpan balik perasaan kepada orang lain untuk membuat dia tau bahwa maksudnya kita tangkap, dan bahwa kita menunjukan perasaan kiata. Jadi umpan balik perasaan merupakan pertemuan hati.  Umpan balik perasaan merupakan pengguna rasa seperasaan, emphaty yang efektif.


6.menggunakan umpan balik secara efektif
        
        Komunikasi efektif dua orang tidaklah mudah. Kita memerlikan latihan agar komunikasi itu berjalan baik dan berusaha untuk terus meningkatkan. Untuk itu penggunakan kecakapan untuk bertanya secara tepat adalah berguna. Mendengarkan secara akurat pernyataan orang juga membantu komunikasi yang efektif. Dengann mendengarkan yang akurat kita dapat membberikan respon yang akurat juga. Pedoman dibawah ini membantu kita dalam memberi umpan balik yang efektif:

1.      memberi rumusan tepat
        penafsiran kata dan kalimat dalam suatu pernyataan dapat diartikan berbeda. Hal ini tergantung pada pemahaman orang terhadap suatu pesan, konteks budaya suatu masyarakat, atau pengalaman masing-masing orang terhadap suatu obyek atau peristiwa. Kata-kata tidak selalu mempunyai arti tunggal. Kata-kata yang kita pergunakan di dalam pembicaraan sehari-hari, hampir selalu mempunyai banyak arti. Misalnya kata “bisa”berarti “mampu” atau “dapat”, tetapi juga dapat berarti “racun” dalam  konteks kata “bisa” ular.

2.      Jangan mengandaikan
        Menurut pengandaian membawa masalah dalam komunikasi. Dalam komunikasi antar pribadi, sangat berbahaya mengandaikan bahwa orang lain berpikir atau merasa seperti yang kita rasakan. Karena mustahil bahwa orang lain mempunyai kerangka berpikir yang sama dengan kita.

3.      Berbicaralah dengan bahasa yang sama
        Dalam komunikasi sebaiknya kita menjauhi penggunaan kata-kata yang susah dimengertikan atau susah diterjemahkan terutama kata-kata teknis dan kata-kata khas. Karena itu kita perlu menyederhanakan bahasa dan istilah-istilah teknis yang digunakan sehingga setiap orang berbicara dengan kita mengerti.

4.      Jagalah gelombang yang sama
        Kita perlu menjaga kepekaan untuk menangkap tanda-tanda non verbal yang menunjukan bahwa pendekatan pembicaraan kita membuat orang-orang yang kita aja bicara menjadi enak dan berminat.

5.      Menahan umpan balik
         Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan dan situasi-situasi tertentu, kadang-kadang amat baik bila kita menahan umpan balik kita sampai kita mampu mempergunakan umpan balik yang efektif. Apabila kita belum merasa jelas denagan apa yang akan kita katakan.
                                                           BAB II
KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI

1.      Pengertian
                  komunikasi antar pribadi ditandai oleh adanya tindakan pengungkapan oleh seseorang pengamatan secara sadar ataupun tidak terhadap tindakan yang dilakukan oleh pihak lain, dan kemudian melakukan kembali bahwa tindakan yang pertama sudah diamati oleh pihak lain.komunikasi antar pribadi sesungguhnya baru akan tercipta kalau terdapat kesadaran dari dua pihak untuk mengamati keadaan masing-masing pihak dan memberikan respon atas keadaan tersebut.  Berdasarkan uraian diatas, maka komunikasi antar pribadi dapat didefinisikan sebagai proses hubungan yang tercipta, tumbuh dan berkembang antara individu yang satu (sebagai komunikator) dengan individu lain (sebagai komunikan).


2.      Hubungan antar pribadi
        Komunikasi antar pribadi lebih menekankan pada hubungan antar pribadi dari dua pihak yang melakukan komunikasi. Kegagalan komunikasi terjadi, apabila isi pesan yang disampaikan tidak dipahami. Ketidak pahaman ini membuat hubungan antara komunikator dan komunikan menjadi tidak kondusif. Komunikasi antar pribadi yang efektif meliputi banyak unsure seperti, adanya pesan yang jelas, tersedianya media,pemahaman terhadap isyarat yang lain. Tetapi diantara unsure-unsur tersebut yang paling menentukan keberhasilan komunuikasi antar pribadi adalah “hubungan”.

3.      Komunikasi antar pribadi yang efektif
    Jalaluddin Rachmat (1986:147) menyatakan bahwa komunikasi antar pribadiyang efektif bila pertemuan komunikasi merupakan hal yang menyenangkan bagi komunikan. Jadi komunikasi antar pribadi akan lebih efektif bila para komunikan saling menyukai.  Komunikasi yang efektif menurut Deddy Mulysns (2003:107) bahwa komunikasi yang hasilnya sesuai dengan harapan para pesertanya atau orang-orang yang sedang terlibat dalam komunikasi. Dalam proses belajar mengajar misalnya, komunikasi dua arah antara guru dan siswa telah menjadi pemahaman bersama dan dua pihak memberikan respon sebagai tanda bahwa informasi tersebut telah dipahami.


3.1.            Unsur-unsur komunikasi yang efektif

1.      Sumber (komunikator), komunikator sebagai pengirim pesan hendaknya benar-benar siap dengan pesannya. Pesan dikemas dengan bahasa tulis atau bahasa lisan yang benar-benar bisa dipahami oleh penerima pesan.
2.      Media atau salurabn pengirim pesan, media yang digunakan dalam mengirim pesan juga harus jelas dan tidak bias.
3.      Penerima pesan (komunikan), pihak penerima pesan juga harus siap menerima pesan.
4.      Efek, yaitu apa yang terjadi setelah menerima pesan.

3.2.            Syarat-syarat komunikasi yang efektif

1.      Menciptakan suasana yang saling menguntungkan.
2.      Menggunakan bahasan yang mudah dimengerti bila mungkin bahasa yangtb digunakan adalah bahasa yang setara.
3.      Pesan yang disampaikan mengunggah perhatian atau minat bagi pihak komunikan.
4.      Pesan yang disampaikan menggugah kepentingan komunikan yang dapat menguntungkan.
5.      Pesan yang disampaikan dapat menumbuhkan suatu penghargaan bagi pihak komunikan.
3.3.            Cara-cara melakukan komunikasi yang efektif

1.      Menguasai ragam komunikasi. Misalnya berkomunikasi dengan bahasa lisan, atau bisa pula berkomunikasi dengan bahasa tulisan.
2.      Bersikap empati. Yaitu memposisikan diri dalam situasi yang dialami dan sekaligus memahami apa yang dirasakan pleh komunikan.
3.      Pleksibel, yaitu komunikasi itu perlu sisipan informal dengan humor agar santai.
4.      Lugas dan ringkas, yaitu menggunakan kata atau kalimat yang to the point dan ringkas.
5.      Memahami bahasa non verbal yang tepat. Terkadang bahasa tubuh lebih bermakna ketimbang bahasa verbal karena sulit dimanipulasi.
6.      Menjadi pendengar yang baik. Artinya ada orang yang berbicara kita harus nendengarkan dengan baik.
7.      Konsisten.
8.      Egaliter, artinya tdk membuat sekat-sekat atau pembatas antar komunikator dengan komunikan.
9.      Terbuka. Yaitu bersedia untuk dikreksi jika ada keliruan dan meminta maaf jika salah.

                                    BAB III
MODEL-MODEL HUBUNGAN ANTAR PRIBADI

          Model pertukaran sosial
         Model ini memandang hubungan antar pribadi sebagai suatu transaksi dagang. Thibault dan Kalley, dua orang pemuka utama dari model ini, menyimpulkan model pertukaran sosial sebagai berikut “ asumsi dasar yang mendasari adalah bahwa setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran, biaya, laba, dan tingkat perbandingan merupakan empat pokok dalam teori model ini.

a.      Ganjaran
       Ganjaran ialah setiap akibat yang dinilai positif yang diperoleh seseorang dari suatu hubungan.
b.      Biaya
        Boiaya adalah akibat yang dinilai negative yang terjadi dalam suatu hubungan.
c.       Hasil atau laba
         Hasil atau laba adalah ganjaran dikurangi biaya.
d.      Tingkat perbandingan
        Tingkat perbandingan menunjukan ukuran baku (standar) yang dipakai sebagai kreteria dalam menilai hubungan individu pada waktu sekarang.

1.      Model peranan
           Bila model pertukaran sosial memandang hubungan antar pribadi sebagai transaksi dagang, model peranan melihatnya sebagai panggung sandiwara. Hubungan antar pribadi berkembang baik bila setiap individu bertindak sesuai dengan ekspektasi peranan (role exspectation) dan tuntunan peranan (role skkil).
a.       Ekspektasi peranan
        Ekspektasi peranan mengacu pada kewajiban, tugas dan hal yang berkaitan dengan posisi tertentu dalam kelompok, misalnya dalam kelompok belajar mengajar.
b.      Tuntunan peranan
      Tuntunan peranan adalah desakan sosial yang memaksa indiividu untuk memenuhi peranan yang telah dibebaskan kepadanya.
c.       Keterampilan peranan
        Keterampilan peranan adalah kemampuan memainkan peranan tertentu.
d.      Konflik peranan
               Konflik Peranan terjadi bila individu tidak sanggup mempertemukan berbagai tuntunan peranan yang kontradiktif.
2.      Model permainan
          Model ini berasal dari psikiater Eric Berne (1964,  1972) yang menceritakan dalam buku Games people play. Dalam model ini orang-orang berhubungan dalam bermacam-macam permainan. Yang mendasari permainan ini adalah tiga bagian kepribadian manusia (status ego) yaitu, ego orang tua, ego orang dewasa, dan ego anak.

3.      Model interaksional
            Model ini memandang hubungan antar pribadi sebagai suatu sistem. Setiap sistem memiliki sifat-sifat structural, intregatif, dan medan. Semua sistem terddiri dari subsisitem-subsistem yang saling tergantung dan bertindak bersama sebagai satu kesatuan. Hubungan antar pribadi dapat dipandang sebagai sistem dengan sifat-sifatnya. Setiap hubungan antar pribadi harus dilihat dari tujuan bersama, metode komunikasi, ekspeiktasi dan pelaksanaan peranan serta permainan yang dilakukan. Dengan kata lain, model interaksional mencoba menggabungkan model pertukaran, peranan dan permainan.

2.tahap-tahap hubungan antar pribadi
            Tiga psikolog terkenal R.D.Laing, H.Phillipson, A.R Lee mengungkapkan seperti ini : when peter meets paul, paul’s behavior becomes peter,s experience; peter,s behavior becomes paul’s experience. Hubungan antar pribadi berlangsung paling tidak melewati tiga tahap yaitu:
1.      Pembentukan hubungan antar pribadi
         Tahap ini sering disebut sebagai tahap perkenalan . perkenalan adalah proses komunikasi dimana individu mengirimkan atau menyampaikan informasi tentang dirinya kepada bakal sahabatnya, dengan menggunakan cara-cara yang khas melalui tahap-tahap perkembangan persahabatan. Charles R. Berger (1973) mengatakan bahwa, informasi pada tahap perkenalan dapat dikelompokan menjadi tujuh kategori  yaitu:
1.      Informasi demografis
2.      Sikap dan pendapat tentang orang atau obyek
3.      Rencana akan datang
4.      Pribadi, misalnya bagaimana menghadapi kenaikan harga.
5.      Prilaku masa lalu, misalnya mengapa anda sekolah di SMP Katholik
6.      Orang lain, misalnya apakah anda kenal dengan Arko
7.      Hobi dan minat.

2.2.            Peneguhan hubungan antar pribadi
         Hubungan antar pribadi tidaklah bersifat statis, tetapi selalu  berubah. Ada empat faktor yang amat penting dalam memelihara keseimbangan ini, yaitu:

1.      Keakraban
         Keakraban merupakan pemenuhan kebutuhan akan kasih sayang.
2.      Control, yaitu bahwa dalam komunikasi harus ada saling control.
3.      Ketepatan respons, yaitubahwa balasan respons yang disampaikan oleh seeseorang hendaknya propesional.


Respons konfirmasi meliputi:
1.      Pengakuan langsung.
2.      Perasaan positif, artinya pengungkapan perasaan positif terhadap apa yang sudah dikatakan orang lain.
3.      Respons meminta keterangan, artinya respon yang meminta seseorang menjelaskan isi pesannya.
4.      Respon setuju artinya, memperteguh apa yang dikatakan orang lain.
5.      Respon suportif artinya, pengungkapan pengertian, dukungan, atau penguatan terhadap apa yang dikatakan orang lain.

Respon  diskonfirmasi meliputi:
1.      Respons sekilas artinya, pengalihan respons segera kepada obyek lain.
2.      Respon impersonal artinya, pemberian komentar dengan menggunakan kata ganti orang ketiga.
3.      Respons kosong artinya, tidak memberikan respon sama sekali.
4.      Respon yang tidak relevan artinya, pemberian respon yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan topic yang dibicarakan.
5.      Respon interupsi artinya, respon yang memotong pembicaraan orang sebelum selesai.
6.      Respon rancu artinya, respon yang tidak jelas dengan kalimat kacau atau tidak lengkap.
7.      Respon kontradiktif artinya, menyampaikan pesan verbal yang bertentangan dengan pesan non verbal.

2.3.              Pemutusan hubungan antar pribadi
     Empat faktor diatas ada dalam komunikasi antar pribadi, tetapi komunikasi bisa saja berakhir pada saat yang tidak dikehendaki. Pemutusan hubungan ini terjadi karena beberapa faktor sebagaimana disebutkan R.D Nye (1973) dalam bukunya conflict among humans. Nye menyebutkan lima sumber konflik yaitu:
1.      Kompetisi
2.      Dominasi.
3.      Kegagalan.
4.      Provokasi.
5.      Perbedaan nilai.

3.      Faktor-faktor yang menumbuhkan hubungan antar pribadi dalam komunikasi antar pribadi
               Ada tiga hal yang perlu dipehatikan dalam menumbuhkan hubungan antar pribadi, yaitu:
1.      Kepercayaan yaitu ,Diantara berbagai faktor yang mempengaruhi komunikasi antar pribadi, faktor percaya adalah yang paling penting.
2.      Sikap suportif, yaitu sikap yang mengurangi sikap defensive dalam komunikasi.
3.      Sikap terbuka, yaitu sikap yang amat besar pengaruhnya dalam menumbuhkan komunikasi antar pribadi yang efektif.

Sikap terbuka meliputi:
1.      Menilai pesan secara obyektif, dengan menggukan data dan keajegan logika.
2.      Membedakan dengan mudah, melihat nuansa dan sebagainya.
3.      Berorientasi pada isi pesan.
4.      Mencari informasi dari berbagai sumber.
5.      Lebih bersifat professional dan bersedia mengubah kepercayaan.
6.      Mencari pengertian pesan yang tidak sesuai denga n rangkaian kepercayaannya.


Sikap tertutup meliputi:
1.      Menilai pesan berdasarkan motif-motif pribadi.
2.      Berpikir simplistic, artinya berpikir hitam putih (tanpa nuansa)
3.      Bersandar lebih banyak pada sumber pesan dari pada isi pesan.
4.      Mencari informasi tentang kepercayaan orang lain dari sumbernyya sendiri.
5.      Secara kaku mempertahankan dan memegang teguh sistem kepercayaan.
6.      Menolak, mengabaikan, mendistorsi dan menolak pesan yang tidak konsisten dengan sistem kepercayaan. 


BAB IV
MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN
KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI

               Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi yang memerlukan pemahaman terhadap pribadi. Keterampilan yang perlu diperhatikan dan dikembangkan oleh pihak yang melakukan komunikasi yaitu:
1.      Keterampilan menerima (rapport)
       Rapport berarti suatu kondisi saling memahami dan saling mengenal.
2.      Keterampilan memperhatikan
       Perhatian merupakan salah satu aktivitas jiwa, dedifinisikan oleh Mahfudh Shalahhudin (1991:138) sebagai suatu proses pemutusan fase-fase atau unsure-unsur pengalaman dan mengabaikan yang lainnya.
3.      Keterampilan merespon
      Merespon adalah suatu keterampilan untuk membalas segala rangsangan yang telah disampaikan oleh lawan bicara.
4.      Keterampilan merefleksi perasaan
       Perasaan terjalin bersama dengan masalah yang dihadapi.
5.      Penguatan
       Misalnya memelihara kontak mata, gerak isyuarat yang tepat.m
Macam-macam pendengar
        Phillip L. Hunsaker dan Anthony J. Alessandra (1996:19-21)mengklarifikasikan pendengar menjadi empat tingkatan yaitu:
1.      Pendengar yang bukan mendengar.
2.      Opendengar dangkal.
3.      Pendengar evaluative
4.      Pendengar aktif.

6.1.Hambatan  dalam mendengarkan.

1.      Motivasi dan sikap
2.      Kurang konsentrasi dan perhatian.
3.      Pengertian salah tentang arti mendengarkan.
4.      Pengalaman dan latar belakang
5.      Tempat untuk mendengarkan yang jelek
6.      Prasangka.
7.      Cara orang berbicara
8.      Kurang kecakapan untuk mendengarkan

7.      keterampilan bertanya
       Bertanya adalah kegiatan yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari.  Tujuan bertanya yaitu:
1.      Untuk membangkitkan minat dan rasa ingin tahu terhadap suatu konsep atau pokok bahasan.
2.      Untuk memusatkan perhatian terhadap satu topic yang dibahas dalam komunikasi.
3.      Mendorong pendengar untuk mengemukakan ide, atau informasi.

6.2. mengapa orang berbicara
           Fungsi pertama dan utama suatu pertanyaan adalah untuk merangsang, mendorong, menciptakan komunikasi. Kita dapat terus mendorong jalannya komunikasi, tetapi juga dapaat mempergunakan pertanyaan itu untuk mencapai tujuan-tujuan lain yaaitu:
1.      bertanya untuk mendapatkan informasi
2.      bertanya untuk mendapatkan pengertian yang mendalam.
3.      Bertanya memberikan informasi.
4.      Bertanya untuk mengharapkan partisipasi.
5.      Bertanya untuk mengecek pengertian dan minat
6.      Bertanya untuk mengajak berpikir
7.      Bertanya untuk mencapai kepastian
8.      Bertanya u7ntuk menarik kembali perhatian pada masalahnya.
9.      Bertanya untuk menemukan kesenjangan antara keinginan dengan kenyataan.

6.3.Macam-macam pertanyaan
            Untuk mengetahui/mendapatkan informasi dari komunikan, ada beberapa jenis pertanyaan yaitu:
a.       Pertanyaan terbuka, yaitu pertanyaan yang digunakan untuk mendapatkan berbagai jawaban atas suatu pokok yang luas. Misalnya tidak dapat dijawab hanya dengan “ya” atau “tidak”.
b.      Pertanyaan terturtup, yaitu pertanyaan yang meminta jawaban yang tegas mengenai suatu hal yang khusus.

Pertanyaan-pertanyaan yang baik
        Pertanyaan yang baik digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu:
1.      Pertanyaan yang membantu memulai wawancara umpamanya apa yang anda akan bicarakan hari ini?
2.      Membantu lawan bicara mengutarakan sesuatu.
3.      Membantu memunculkan contoh-contoh prilaku khusus sehingga pewawancara dapat memahami dengan lebih baik apa yang dijelaskan oleh komunikan atau lawan bicara.

Pertanyaan- pertanyaan yang jelek
Pertanyaan yang jelek digolongkan menjadi empat jenis, yaitu:
1.      Pemakaian pertanyaan tertutup yang terlalu sering.
2.      Pengajuan pertanyaan lebih dari satu pada waktu yang sama.
3.      Pengajuan pertanyaan mengapa. Misalnya, mengapa anda tidak bergaul dengan baik.
4.      Memassukan jawaban dalam pertanyaan anda. Misalnya, anda sebenarnya belum mengerti hal itu pada saat anda mengatakan tentang ayahnya, bukan?

Macam-macam pertaanyaan yang tergolong dalam kategori pertanyaan terbuka dan tertutup yaitu:
a.       Pertanyaan untuk menemukan fakta.
b.      Pertanyaan untuk menemukan fakta.
c.       Pertanyaan untuk memperjelas.
d.      Pertanyaan untuk direktif
e.       Pertanyaan asumtif
f.       Pertanyaan menguji


6.4. Strategi dan teknik bertanya
    Untuk menjaga dan meningkatkan mutu cara kita mengajukan pertanyaan, strategi untuk memilih pertanyaan dibawah ini dapat membantu:
a.       Puilih waktu yang tepat, misalnya jika orang-orang yang diajak bicara tidak siap untuk menerima pertanyaan, kita tidak akan mendapat jawaban yang kita butuhkan.
b.      Menyiapkan rencana pertanyaan,menyiapkan rencana pertanyaan bukan berarti membuat daftar pertanyaan yang panjang dan tertulis lengkap sampai sekecil-kecilnya.
c.       Mengenal orang yang kita tanyai, dalam komunikasi antar pribadi, mengenai dan memahami seseorang yang akan diajak bicara adalah merupakan komponen pokok yang paling penting.
d.      Minta izin sebelim mengajukan pertanyaan, meskipun izin itu tidak selalu dituntut , tetapi baik jika kita selalu minta ijin sebelum mengajukan pertanyaan.
e.       Bergerak dari pertanyaan-pertanyaan umum (luas) menuju ke pertanyaan-pertanyaan khusus (sempit)
f.       Mengembangkan pertanyaan berdasarkan jawaban sebelumnya.
g.      Memfokuskan pertanyaan.
h.      Hanya mengandung gagasan pokok.
i.        Menghindari pertanyaan yang kabur.
j.        Mempergunakan bahasa biasa
k.      Mengajukan pertanyaan sesuai dengan masalah dan kebutuhan.
l.        Tidak menggunakan pertanyaan yang menyinggung.
m.    Memberi alas an pada waktu mengajukan pertanyaan yang sensitive

BAB V
GERAK-GERIK
           Gerak-gerik tubuh atau bagian tubuh seperti wajah, mata, alis, tangan, bahu yang dipergunakan untuk mengungkapkan dan menyamp[aikan maksud tertentu kepada orang lain disebut bahasa tubuh. Ada ungkapan-ungkapan tubub yang telah menjadi lambing universal, misalnya mengangkat kedua tangan keatas kepala merupakan tanda menyerah. Lewat bahasa tubuh orang mengungkapkan emosi, keinginan, dan sikap yang disadari dan tidak disadari. Bahasa tubuh menyangkut berbagai fenafsiran atas banyak macam gerak tubuh. Anggota atau bagian yang tersangkut dalam komunikasi nonverbal antara lain:
1.      Mata, mata dikenal sebagai jendela hati.
2.      Wajah, wajah merupakan salah satu petunjuk yang paling jelas mengenai sikap, emosi dan perasaan seseorang.
3.      Tangan,  sejumlah sikap dan emosi dinyatakan orang lewat penggunakan tangan .
4.      Lengan dan kaki, pada umumnya dapat dikatakan bahwa lengan tersilang di depan merupakan tanda sikap membela diri, menjaga dan melindungi diri dari melawan serangan atas sikap, kata atau tindakan yang diperkirakan akan muncul. Sedang lengan terbuka dan terbentang merupakan pertanda keterbukaan dan penerima atas diri kita.
5.      Sikap tubuh pada waktu duduk atau berjalan, sikap pada waktu duduk dan berjalan yang berbeda menunjukan keadaan hati dan perasaan yang berbeda pula, seperti tenang, gelisah, sabar tidak sabar, akrab-bermusuhan, menguasai-mengalah, tunduk-melawan.
6.      Memaduikan berbagai keterampilan.

       Hunmsaker dan Alessandra (1986:27-30) menyebutkan beberapa pasangan yang perlu diperhatikan dalam komunikasi antar pribadi adalah sebagai berikut:
1.      Jangan mendengarkan dan berbicara pada waktu bersamaan.
2.      Dengarkan gagasan pokok pembicaraan.
3.      Peka terhadap prasangka sendiri.
4.      Berusaha untuk tidak marah.
5.      Mencatat.
6.      Membiarkan orang lain mengungkapkan isi hati dan pikiran terlebih dahulu.
7.      Berusaha memasuki jiwa orang yang diajak bicara.
8.      Jangan mengadili.
9.      Tanggapilah isi pembicaraan dan buka orang yang berbicara.
10.  Perhatikanlah emosi yang menyertai pembicaraan, dan bukan hanya isinya.
11.  Mintalah tanggapan.
12.  Dengarkan secara selektif.
13.  Dengarkan dengan penuh perhatian.

BAB VI
PEDOMAN DALAM KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI

         Agar komunikasi berjalan sebagaimana yang diharapka, maka perlu diperhatikan beberapa pedoman sebagai berikut:
1.      Pedoman umum,memahami individu lawan bicara dalam komunikasi antar pribadi adalah salah satu pedoman umum yang perlu diperhatikan,.
2.      Pedoman khusus, secara oprasional pedoman dalam komunikasi antar pribadi yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
2.1.Memanfaatkan alat indra yang diperlukan.
2.2.Memanfaatkan peluang untuk memperoleh umpan balik.
2.3.Atur strategi pengendalian laju komunikasi.
2.4.Pemilihan symbol atau isyarat yang tepat.
2.5.Pahami individu lawan bicara.
2.6.Perlunya salinan atau rekaman proses dan hasil komunikasi.
2.7.Penghargaan.
2.8.Tunjukan sikap puas.
2.9.Tunjukan ketulusan.

         Agus Suyadi (1997:110) dalam buku asas-asas komunikasi antar manusia, menambahkan dua hal yang perlu diperhatikan dalam komunikasi antar pribadi yaitu:
1.      Kepercayaan. Mempercayai adalah tindakan penerimaan keputusan orang yang menggunakan informasi bersama-sama.
2.      Persetujuan. Komunikasi akan dapaty berlangsung antara dua pihak apabila ada persetujuan bersama. Persetujuan mengandung arti bahwa dua pihak saling percaya terhadap pokok atau materi pembicaraa.
                                                    
BAB VII
PENUTUP 

        Ketrampilan komunikasi antar pribadi adalah komunikasi yang memerlukan kecermatan, penguasaan sejumlah keterampilan dan pemahaman terhadap pribadi.

Latihan ketrampilan komunikasi antar pribadi
1.      Latihan menerima, latihan lawan menerima lawan bicara dengan menciptakan suasana hubungan yang akrab, sikap saling percaya, empati, terbuka.
2.      Latihan memperhatikan, latihan mengkonsentrasikan pikiran kepada lawan bicara. Misalnya konsentrasi kepada materi pembicaraan.
3.      Latihan merespon, latihan memberi respon terhadap ungkapan lawan bicara baik dengan respon verbal dan respon non verbal.
4.      Latihan mendengarkan, layihan mendengarkan secara baik ujilah pendengaran anda apakah anda dapatb mendengarkan apa yang dikatakan oleh lawan bicara anda.
5.      Latihan bertanya, latihan ini dilakukan untuk mengetahui apakah anda trampil menggunakan pertanyaan.
6.      Latihan gerak-gerik, latihan gerak-gerik ini meliputi:
a.       Mata.
b.      Wajah.
c.       Tangan
d.      Lengan.
e.       Sikap duduk.
7.      Latihan komunikasi antar pribadi.
Amatilah proses komunikasi tersebut dengan memberikan penilaian apakah suatu keterampilan sudah nampak atau belum.Proses ini dapat dijadikan masukan untuk perbaikan praktek .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar