Nama ; I Made yudix putra sukiyawan
kls : 5 B
kls : 5 B
TUGAS INDIVIDU
3 JENIS KETUNAAN
3 JENIS KETUNAAN
A . Anak dengan Gangguan Penglihatan
(Tuna netra)
Anak
dengan gangguan penglihatan (Tuna netra) adalah anak yang mengalami gangguan
daya penglihataan sedemikian rupa, sehingga membutuhkaan layanan khusus dalam
pendidikan maupun kehidupannya.
Tuna Netra
adalah istilah umum yang digunakan untuk kondisi seseorang yang mengalami gangguan atau hambatan dalam indra penglihatannya. Berdasarkan tingkat gangguannya/kecacatannya Tunanetra dibagi dua yaitu buta total (total blind) dan yang masih mempunyai sisa penglihatan (Low Visioan). Alat bantu untuk mobilitasnya bagi tuna netra dengan menggunakan tongkat khusus, yaitu berwarna putih dengan ada garis merah horizontal. Akibat hilang/berkurangnya fungsi indra penglihatannya maka tunanetra berusaha memaksimalkan fungsi indra-indra yang lainnya seperti, perabaan, penciuman, pendengaran, dan lain sebagainya, sehingga tidak sedikit penyandang tuna netra yang memiliki kemampuan luar biasa misalnya di bidang musik atau ilmu pengetahuan.
PENYEBAB
TUNA NETRA
Faktor dalam diri
individu {INTERNAL}
Faktor dari luar
individu {EKSTERNAL}
Yang termasuk dari dalam
diri yaitu yang erat hubungannya dengan keadaan bayi selama masih dalam kandungan,dan
itu di sebabkan kemungkinan karena faktor gen { sifat pembawa keturunan
}fisikis ibu, kekurangan gizi ,keracunan obat,dan segalanya.
Yang termasuk dari luar
diri faktor yang terjadi pada saat atau sesudah bayi di lahirkan,misalnya
kecelakaan terkena penyakit siphilis yang mengenai matanya saat di
lahirkan,kurang gizi atau vitamin,terkena racun, panas badan yang terlalu
tinggi, serta peradangan mata karena penyakit,bakteri,atau pun virus.
Layanan khusus dalam
pendidikan bagi mereka, yaitu dalam membaca menulis dan berhitung diperlukan
huruf Braille bagi yang buta, dan bagi yang sedikit penglihatan diperlukan kaca
pembesar atau huruf cetak yang besar, media yang dapat diraba dan didengar atau
diperbesar. Di samping itu diperlukan latihan orientasi dan mobilitas.
Melihat ciri-ciri tuna netra sebagai berikut:
1)
Kurang melihat (kabur), tidak mampu mengenali orang pada jarak 6 m.
2)
Kesulitan mengambil benda kecil didekatnya.
3)
Tidak dapat menulis mengikuti garis lurus.
4)
Sering meraba-raba dan tersandung waktu berjalan,
5)
Bagian bola mata yang hitam berwarna keruh/bersisik kering.
Keterbatasan anak
tunanetra :
- Keterbatasan dalam konsep dan pengalaman baru.
- Keterbatasan dalam berinteraksi dalam lingkungan.
- Keterbatasan dalam mobilitas.
Kebutuhan pembelajaran anak tunanetra
Karena keterbatasan anak
tunanetra seperti di atas maka pembelajaran bagi mereka mengacu pada prinsif-
prinsif sebagai beikut:
- Kebutuhan akan pengalaman konkrit.
- Kebutuhan akan pengalaman yang terintegrasi.
- Kebutuhan dalam berbuat dan bekerja dalam belajar
Media belajar anak
tunanetra dikelompokan menjadi dua yaitu:
- Kelompok buta total dengan media penulisan braille.
- Kelompok low vision dengan media tulisan awas yang dimodifikasi , misalnya tipe hurup diperbesar dan penggunaan alat pembesar.
B . Anak dengan Gangguan Pendengaran (Tuna rungu)
Tuna rungu
adalah anak yang kehilangan seluruh atau sebagian daya pendengarannya sehingga
mengalami gangguan berkomunikasi secara verbal. Walaupun telah diberikan
pertolongan dengan alat bantu dengar, mereka masih tetap memerlukan layanan
pendidikan khusus.
Tuna Rungu
adalah seseorang yang mengalami kekurangan atau kehilangan kemampuan mendengar baik sebagian atau seluruhnya yang diakibatkan karena tidak berfungsinya sebagian atau seluruh alat pendengaran, sehingga ia tidak dapat menggunakan alat pendengaranya dalam kehidupan sehari-hari yang membawa dampak terhadap kehidupannya secara kompleks.
Pada umumnya klasifikasi anak tunarungu dibagi atas dua golongan atau kelompok besar yaitu tuli dan kurang dengar.
adalah seseorang yang mengalami kekurangan atau kehilangan kemampuan mendengar baik sebagian atau seluruhnya yang diakibatkan karena tidak berfungsinya sebagian atau seluruh alat pendengaran, sehingga ia tidak dapat menggunakan alat pendengaranya dalam kehidupan sehari-hari yang membawa dampak terhadap kehidupannya secara kompleks.
Pada umumnya klasifikasi anak tunarungu dibagi atas dua golongan atau kelompok besar yaitu tuli dan kurang dengar.
a.
Orang
tuli adalah seseorang yang mengalami kehilangan kemampuan mendengar sehingga
membuat proses informasi bahasa melalui pendengaran, tidak baik.
b.
Kurang
dengar adalah seseorang yang mengalami kehilangan sebagian kemampuan mendengar,
akan tetapi ia masih mempunyai sisa pendengaran dan pemakaian alat Bantu dengar
memungkinkan keberhasilan serta membantu proses informasi bahasa melalui
pendengaran.
PENYEBAB TUNA RUNGU
a.
Masa
pre natal
Dapat disebabkan oleh
faktor keturunan.salah satu anggota kluarganya penderita tuna rungu
Pada waktu ibu
mengandung menderita suatu penyakit.misalnya campak,cacar air, malaria sehingga
berpengaruh terhadap kandungan dan dapat mengganggu pendengaran calon bayi.
b.
masa natal
Karena proses kelahiran
ini mengalami kesuburan sehingga memerlukan alat bantu dengan menggunakan
tangan,yang memungkinkan mengenai otak besar dan dalam otak itu terdapat banyak
saraf,salah satunya adalah otak saraf pendengarannya,yang mengakibatkan anak menjadi
kurang pendengarannya.
c. masa past natal
karena penyakit ; anak
menderita panas yang tinggi dan mengakibatkan melemahkan saraf pendengarannya.
Cairan otetis medis yang
kurang menyebabkan kehilangan pendengaran secara berlahan/kondusif
Ciri-ciri anak tuna rungu adalah sebagai berikut :
- Sering memiringkan kepala dalam usaha mendengar
- Terlambat dalam perkembangan bahasa
- Tidak ada reaksi terhadap bunyi atau suara
- Sering menggunakan isyarat dalam berkomunikasi
- Ucapan kata tidak jelas, kualitas suara aneh/monoton
Kebutuhan
Pembelajaran anak tuna rungu, memerlukan perhatian dalam kegiatan pembelajaran
antara lain :
- Tidak mengajak anak untuk berbicara dengan cara membelakanginya.
- Anak hendaknya didudukkan paling depan, sehingga memiliki peluang untuk mudah membaca bibir guru.
- Dorong anak untuk selalu memperhatikan wajah guru, bicaralah dengan anak dengan posisi berhadapan dan bila memungkinkan kepala guru sejajar dengan kepala anak.
- Guru bicara dengan volume biasa tetapi dengan gerakan bibirnya yang harus jelas.
C. Anak dengan Gangguan Gerak Anggota Tubuh (Tuna daksa)
Tuna daksa
adalah anak yang mengalami kelainan atau cacat yang menetap pada anggota gerak [ tulang, sendi,otot ]. Mereka mengalami
gangguan gerak karena kelayuan otot, atau gangguan fungsi syaraf otak.Pengertian anak Tuna daksa bisa dilihat dari segi fungsi
fisiknya dan dari segi anatominya.
Dari
segi fungsi fisik, tuna daksa diartikan sebagai seseorang yang fisik dan
kesehatanya terganggu sehingga mengalami kelainan di dalam berinteraksi dengan
lingkungan sosialnya. Untuk meningkatkan fungsinya diperlukan program dan
layanan pendidikan khusus. Peristilahan dalam kelumpuhan dibagi menurut daerah
kelumpuhannya. Kelumpuhan sebelah badan disebut hemiparalise, kelumpuhan kedua
anggota gerak bawah disebut paraparalise.
Tuna Daksa beserta penyebabnya :
Berasal dari kata “Tuna“ yang berarti, kurang dan “daksa“ berarti tubuh. Hal ini disebabkan karena seringkali terdapat gangguan kesehatan. Sebagai contoh,otak adalah pusat kontrol seluruh tubuh manusia. Apabila ada sesuatu yang salah pada otak (luka atau infeksi), dapat mengakibatkan sesuatu pada fisik/tubuh, padaemosi atau terhadap fungsi-fungsi mental, luka yang terjadi pada bagian otak baik sebelum, pada saat, maupun sesudah kelahiran, menyebabkan retardasi dari mental.
Berasal dari kata “Tuna“ yang berarti, kurang dan “daksa“ berarti tubuh. Hal ini disebabkan karena seringkali terdapat gangguan kesehatan. Sebagai contoh,otak adalah pusat kontrol seluruh tubuh manusia. Apabila ada sesuatu yang salah pada otak (luka atau infeksi), dapat mengakibatkan sesuatu pada fisik/tubuh, padaemosi atau terhadap fungsi-fungsi mental, luka yang terjadi pada bagian otak baik sebelum, pada saat, maupun sesudah kelahiran, menyebabkan retardasi dari mental.
Ciri-ciri anak
tuna daksa dapat di lukiskan sebagai berikut :
- Jari tangan kaku dan tidak dapat menggenggam,
- Terdapat bagian anggota gerak yang tidak lengkap/tidak sempurna/ lebih kecil dari biasa,
- Kesulitan dalam gerakan (tidak sempurna, tidak lentur/tidak terkendali, bergetar)
- Terdapat cacat pada anggota gerak,
- Anggota gerak layu, kaku,lemah/lumpuh,
Kebutuhan
Pembelajaran Anak Tuna daksa
Guru
sebelum memberikan pelayanan dan pembelajaran bagi anak tuna daksa harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a.
Segi kesehatan anak
Apakah ia memililki kelainan khusus seperti kencing
manis atau pernah dioperasi, kalau digerakkan sakit sendinya, dan masalah lain
seperti harus meminum obat dan sebagainya
b.
Kemampuan gerak dan mobilitas
Apakah anak ke sekolah menggunakan transportasi
khusus, alat bantu gerak, dan sebagainya. Hal ini berhubungan dengan lingkungan
yang harus dipersiapkan.
c.
Kemampuan komunikasi.
Apakah ada kelainan dalam berkomunikasi, dan alat
komunikasi yang akan digunakan (lisan, tulisan, isyarat) dan sebagainya.
TINY HEAD: A TINY HEAD | TITANIA - Tioga Arts
BalasHapusThe TINY head is created with the finest ford focus titanium hatchback titanium steel in our handcrafted pieces. titanium daith jewelry It titanium chainmail features a unique, burnt titanium unique design titanium jewelry with a unique design which creates