Pages

Jumat, 27 Desember 2013

ABK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS



Nama ; I Made yudix putra sukiyawan
kls      : 5 B
 TUGAS INDIVIDU

3 JENIS KETUNAAN

A      . Anak dengan Gangguan Penglihatan (Tuna netra)
Anak dengan gangguan penglihatan (Tuna netra) adalah anak yang mengalami gangguan daya penglihataan sedemikian rupa, sehingga membutuhkaan layanan khusus dalam pendidikan maupun kehidupannya.

Tuna Netra 
       adalah istilah umum yang digunakan untuk kondisi seseorang yang mengalami gangguan atau hambatan dalam indra penglihatannya. Berdasarkan tingkat gangguannya/kecacatannya  Tunanetra dibagi dua yaitu buta total (total blind) dan yang masih mempunyai sisa penglihatan (Low Visioan). Alat bantu untuk mobilitasnya bagi tuna netra dengan menggunakan tongkat khusus, yaitu berwarna putih dengan ada garis merah horizontal. Akibat hilang/berkurangnya fungsi indra penglihatannya maka tunanetra berusaha memaksimalkan fungsi indra-indra yang lainnya seperti, perabaan, penciuman, pendengaran, dan lain sebagainya, sehingga tidak sedikit penyandang tuna netra yang memiliki kemampuan luar biasa misalnya di bidang musik atau ilmu pengetahuan.

PENYEBAB TUNA NETRA
Faktor dalam diri individu {INTERNAL}
Faktor dari luar individu   {EKSTERNAL}
Yang termasuk dari dalam diri yaitu yang erat hubungannya dengan keadaan bayi selama masih dalam kandungan,dan itu di sebabkan kemungkinan karena faktor gen { sifat pembawa keturunan }fisikis ibu, kekurangan gizi ,keracunan obat,dan segalanya.
Yang termasuk dari luar diri faktor yang terjadi pada saat atau sesudah bayi di lahirkan,misalnya kecelakaan terkena penyakit siphilis yang mengenai matanya saat di lahirkan,kurang gizi atau vitamin,terkena racun, panas badan yang terlalu tinggi, serta peradangan mata karena penyakit,bakteri,atau pun virus.
Layanan khusus dalam pendidikan bagi mereka, yaitu dalam membaca menulis dan berhitung diperlukan huruf Braille bagi yang buta, dan bagi yang sedikit penglihatan diperlukan kaca pembesar atau huruf cetak yang besar, media yang dapat diraba dan didengar atau diperbesar. Di samping itu diperlukan latihan orientasi dan mobilitas.
Melihat ciri-ciri tuna netra sebagai berikut:
1) Kurang melihat (kabur), tidak mampu mengenali orang pada jarak 6 m.
2) Kesulitan mengambil benda kecil didekatnya.
3) Tidak dapat menulis mengikuti garis lurus.
4) Sering meraba-raba dan tersandung waktu berjalan,
5) Bagian bola mata yang hitam berwarna keruh/bersisik kering.
 Keterbatasan anak tunanetra :
  1. Keterbatasan dalam konsep dan pengalaman baru.
  2. Keterbatasan dalam berinteraksi dalam lingkungan.
  3. Keterbatasan dalam mobilitas.

Kebutuhan pembelajaran anak tunanetra                                                                            
Karena keterbatasan anak tunanetra seperti di atas maka pembelajaran bagi mereka mengacu pada prinsif- prinsif sebagai beikut:
  1. Kebutuhan akan pengalaman konkrit.
  2. Kebutuhan akan pengalaman yang terintegrasi.
  3. Kebutuhan dalam berbuat dan bekerja dalam belajar
 Media belajar anak tunanetra dikelompokan menjadi dua yaitu:
  1. Kelompok buta total dengan media penulisan braille.
  2. Kelompok low vision dengan media tulisan awas yang dimodifikasi , misalnya tipe hurup diperbesar dan penggunaan alat pembesar.

B  . Anak dengan Gangguan Pendengaran (Tuna rungu)
Tuna rungu adalah anak yang kehilangan seluruh atau sebagian daya pendengarannya sehingga mengalami gangguan berkomunikasi secara verbal. Walaupun telah diberikan pertolongan dengan alat bantu dengar, mereka masih tetap memerlukan layanan pendidikan khusus.
Tuna Rungu 
adalah seseorang yang mengalami kekurangan atau kehilangan kemampuan mendengar baik sebagian atau seluruhnya yang diakibatkan karena tidak berfungsinya sebagian atau seluruh alat pendengaran, sehingga ia tidak dapat menggunakan alat pendengaranya dalam kehidupan sehari-hari yang membawa dampak terhadap kehidupannya secara kompleks.
Pada umumnya klasifikasi anak tunarungu dibagi atas dua golongan atau kelompok besar yaitu tuli dan kurang dengar. 

a.       Orang tuli adalah seseorang yang mengalami kehilangan kemampuan mendengar sehingga membuat proses informasi bahasa melalui pendengaran, tidak baik. 

b.      Kurang dengar adalah seseorang yang mengalami kehilangan sebagian kemampuan mendengar, akan tetapi ia masih mempunyai sisa pendengaran dan pemakaian alat Bantu dengar memungkinkan keberhasilan serta membantu proses informasi bahasa melalui pendengaran. 

PENYEBAB TUNA RUNGU
a.      Masa pre natal
Dapat disebabkan oleh faktor keturunan.salah satu anggota kluarganya penderita tuna rungu
Pada waktu ibu mengandung menderita suatu penyakit.misalnya campak,cacar air, malaria sehingga berpengaruh terhadap kandungan dan dapat mengganggu pendengaran calon bayi.
     b. masa natal
Karena proses kelahiran ini mengalami kesuburan sehingga memerlukan alat bantu dengan menggunakan tangan,yang memungkinkan mengenai otak besar dan dalam otak itu terdapat banyak saraf,salah satunya adalah otak saraf pendengarannya,yang mengakibatkan anak menjadi kurang pendengarannya.
    c. masa past natal
karena penyakit ; anak menderita panas yang tinggi dan mengakibatkan melemahkan saraf pendengarannya.
Cairan otetis medis yang kurang menyebabkan kehilangan pendengaran secara berlahan/kondusif

Ciri-ciri anak tuna rungu adalah sebagai berikut :
  1. Sering memiringkan kepala dalam usaha mendengar
  2. Terlambat dalam perkembangan bahasa
  3. Tidak ada reaksi terhadap bunyi atau suara
  4. Sering menggunakan isyarat dalam berkomunikasi
  5. Ucapan kata tidak jelas, kualitas suara aneh/monoton
 Kebutuhan Pembelajaran anak tuna rungu, memerlukan perhatian dalam kegiatan pembelajaran antara lain :
  1. Tidak mengajak anak untuk berbicara dengan cara membelakanginya.
  2. Anak hendaknya didudukkan paling depan, sehingga memiliki peluang untuk mudah membaca bibir guru.
  3. Dorong anak untuk selalu memperhatikan wajah guru, bicaralah dengan anak dengan posisi berhadapan dan bila memungkinkan kepala guru sejajar dengan kepala anak.
  4. Guru bicara dengan volume biasa tetapi dengan gerakan bibirnya yang harus jelas.

C. Anak dengan Gangguan Gerak Anggota Tubuh (Tuna daksa)
Tuna daksa adalah anak yang mengalami kelainan atau cacat yang menetap pada anggota gerak [ tulang, sendi,otot ]. Mereka mengalami gangguan gerak karena kelayuan otot, atau gangguan fungsi syaraf otak.Pengertian anak Tuna daksa bisa dilihat dari segi fungsi fisiknya dan dari segi anatominya.
Dari segi fungsi fisik, tuna daksa diartikan sebagai seseorang yang fisik dan kesehatanya terganggu sehingga mengalami kelainan di dalam berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Untuk meningkatkan fungsinya diperlukan program dan layanan pendidikan khusus. Peristilahan dalam kelumpuhan dibagi menurut daerah kelumpuhannya. Kelumpuhan sebelah badan disebut hemiparalise, kelumpuhan kedua anggota gerak bawah disebut paraparalise.


Tuna Daksa beserta penyebabnya :
Berasal dari kata “Tuna“ yang berarti, kurang dan “daksa“ berarti tubuh. Hal ini disebabkan karena seringkali terdapat gangguan kesehatan. Sebagai contoh,otak adalah pusat kontrol seluruh tubuh manusia. Apabila ada sesuatu yang salah pada otak (luka atau infeksi), dapat mengakibatkan sesuatu pada fisik/tubuh, padaemosi atau terhadap fungsi-fungsi mental, luka yang terjadi pada bagian otak baik sebelum, pada saat, maupun sesudah kelahiran, menyebabkan retardasi dari mental.
 Ciri-ciri anak tuna daksa dapat di lukiskan sebagai berikut :
  1. Jari tangan kaku dan tidak dapat menggenggam,
  2. Terdapat bagian anggota gerak yang tidak lengkap/tidak sempurna/ lebih kecil dari biasa,
  3. Kesulitan dalam gerakan (tidak sempurna, tidak lentur/tidak terkendali, bergetar)
  4. Terdapat cacat pada anggota gerak,
  5. Anggota gerak layu, kaku,lemah/lumpuh,
 Kebutuhan Pembelajaran Anak Tuna daksa
Guru sebelum memberikan pelayanan dan pembelajaran bagi anak tuna daksa harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Segi kesehatan anak
Apakah ia memililki kelainan khusus seperti kencing manis atau pernah dioperasi, kalau digerakkan sakit sendinya, dan masalah lain seperti harus meminum obat dan sebagainya
b. Kemampuan gerak dan mobilitas
Apakah anak ke sekolah menggunakan transportasi khusus, alat bantu gerak, dan sebagainya. Hal ini berhubungan dengan lingkungan yang harus dipersiapkan.
c. Kemampuan komunikasi.
Apakah ada kelainan dalam berkomunikasi, dan alat komunikasi yang akan digunakan (lisan, tulisan, isyarat) dan sebagainya.

1 komentar:

  1. TINY HEAD: A TINY HEAD | TITANIA - Tioga Arts
    The TINY head is created with the finest ford focus titanium hatchback titanium steel in our handcrafted pieces. titanium daith jewelry It titanium chainmail features a unique, burnt titanium unique design titanium jewelry with a unique design which creates

    BalasHapus